Senin, 01 April 2013

Perilaku Konsumen



            Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
            Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
            Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Dari pengertian perilaku konsumen pada bahasan sebelumnya, ada dua elemen penting yaitu elemen proses pengambilan keputusan dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang dan jasa tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli.
1. Pendekatan Konsumen Kardinal
            Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal .
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingkat konsumennya,yaitu :
1.Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.Pendapatan konsumen tetap
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap

2. Pendekatan Konsumen Oridinal
            Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
            Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
            Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.

Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas permintaan 
            Pengertian Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Macam Elastisitas Permintaan
1. Elastisitas Harga (barang sendiri) atau lengkapnya elastisitas harga dari permintaan atau elastisitas permintaan terhadap harga.
            Elastisitas Harga yaitu suatu konsep yang dimaksudkan untuk mengukur derajaat perubahan kuantitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan harga barang tersebut.

Macam Elastisitas Harga :
a. Elastisitas Titik (Point Elasticity)
b. Elastisitas busur (arc elasticity)
2. Elastistas Harga Silang
            Elastisitas harga silang yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap perubahan harga barang lain.


3. Elastisitas Pendapatan
            Elastisitas pendapatan yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap perubahan pendapatan atau anggaran belanja konsumen.

http://baktyputra.blogspot.com/2011/10/sumber-daya-konsumen.html
http://rahimahrima.blogspot.com/2011/11/teori-perilaku-konsumen.html
http://abdulsofyan.blogspot.com/2012/03/pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html
http://rianty-fitrya.blogspot.com/2011/10/pengertian-elastisitas-permintaan-dan.html

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran



A.    Permintaan
            Permintaan adalah jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga selam jangka waktu tertentu dan dianggap konstan.

Permintaan digolongkan menjadi 3, yaitu :
A. Permintaan absolute
            Permintaan absolute adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya beli tetapi lebih merupakan angan – angan dan setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolute.
Misalkan : meskipun anda seorang mahasiswi, tentu anda ingin berlibur ke jepang.
B. Permintaan potensial
            Permintaan potensial adalah permintaan yang akan di wujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli tetapi belum dilaksanakan. Contoh : dengan uang Rp 300.000 Firdaus ingin membelikan cincin untuk sang kekasih dan dia sedang memilih cincin apa yang pantas.
C. Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalkan : Janah membeli karcis bus dengan jurusan Bandung – Bekasi.

2.  Permintaan Individu
            Permintaan individu atau perorangan adalah permintaan orang per orang terhadap suatu produk tertentu. Permintaan individu ditentukan oleh hal – hal berikut, yaitu :
a. Harga
            Harga adalah factor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli sesuatu produk. Jika harga produk tertentu, misal jeruk mengalami kenaikan, orang akan mengurangi pembeliannya, sedangkan bila harga turun orang akan membeli lebih banyak jeruk dengan asumsi factor lain tetap.
b. Pendapatan
c. Harga barang lain yang berkaitan
            Jika harga barang lain yang berkaitan menurun, anda akan lebih banyak membeli barang yang mengalami penurunan tersebut dibandingkan barang yang sebenarnya ingin anda beli. Contoh : bila harga teh mengalami penurunan, anda akan membeli teh dibandingkan harus membeli kopi yang berharga tetap.
d. Selera
e. Ekspektasi

3. Permintaan Pasar
            Permintaan pasar adalah penjumlahan dari semua permintaan individu.
4. Hukum Permintaan
            Hukum permintaan menjelaskan hubungan antara perubahan harga terhadap perubahan barang yang diminta. Hukum permintaan menyatakan bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya bila harga naik akan menyebabkan jumlah barang yang diminta akan turun dan sebaliknya, dengan syarat ceteris paribus.
Hukum permintaan dapat dilihat dalam hal berikut ini :
a. Efek pendapatan dari perubahan harga
b. Efek subsitusi dari perubahan harga
5. Perubahan permintaan
Factor – factor yang bias menimbulkan perubahan permintaan adalah :
a. Perubahan pendapatan konsumen
b. Perubahan harga barang yang berkaitan
c. Perubahan selera
d.Perubahan intensitas kebutuhan
e. Perubahan harapan di masa yang akan datang

            Kurva permintaan menunjukkan suatu ciri yang sama, yaitu bergerak dari kanan bawah ke kiri atas.


B. Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain sebagai berikut.
a. Biaya produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasa.
b. Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru.
c. Harga bahan baku untuk membuat barang.
d. Banyaknya produsen yang menawarkan barang.
e. Laba yang diinginkan produsen atau penjual.

Penentuan Harga Keseimbangan
            Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi lainnya.
            Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Contoh soal
            Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak     1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg    permintaan akan jeruk menurun menjadi  600Kg,  buatlah fungsi permntaannya ?
Jawaban:
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg
untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni :
y - y1            x - x1
------    =    --------
y2 - y1         x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1           Q - Q1
-------    =    --------
P2 - P1         Q2 - Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
    P    -     5.000                     Q - 1000
-----------------------  = ----------------
   7.000 -  5.000                   600 - 1000

           P - 5.000                 Q - 1000
----------------------- = ----------------
             2.000                        -400
 P - 5.000 (-400)    =  2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P

sumber
http://rinrinyummy.blogspot.com/2012/04/penentuan-harga-permintaan-dan.html